Senin, 24 September 2012

Suasana di Taman Melingkar Perpustakaan UI


Pagi-pagi sekali aku terbangun. Entah apa yang membuatku terbangun sepagi ini, seperti ada yang membangunkanku bahkan alarm yang biasa membangunkanku belum juga mengeluarkan bunyi nyaringnya. Kubuka jendela kamarku terlihat masih gelap, bahkan ayam pun masih malu-malu rupanya untuk berkokok. Kuputuskan untuk segera masuk ke kamar mandi, dan segera aku mengguryukan dinginnya air ke seluruh tubuhku.
Aku memutuskan untuk berjalan kaki menuju kampusku. Sendiri aku berjalan menapaki jalanan dengan hiasan daun-daun yang masih berserakan di jalan, meskipun sudah terlihat para penyapu yang mulai membersihkan jalan setapak itu. Sampai aku melewati sebuah jembatan berwarna merah yang menghubungkan antara Fakultas Teknik dan FIB, tak jarang yang menamakan jembatan itu adalah jembatan cinta. Terkejut ketika aku berpapasan dengan seorang pejalan kaki yang tergopoh-gopoh dengan membawa maket berbentuk gedung. Pikirku mungkin dia seorang mahasiswa dari jurusan teknik arsitektur yang harus segera mengumpulkan tugasnya.
Jam di tangan kiriku sudah menunjukkan pukul 8 pagi, aku memutuskan untuk datang ke kampus pagi ini hanya untuk menemui dosen yang kemarin memintaku untuk membantu mengerjakan pekerjaannya. Kuputuskan duduk di kursi kayu yang terlihat agak tua. Sesekali aku bertanya kepada penjaga apakah dosen yang akan kutemui sudah datang. Tak berapa lama aku memutuskan untuk beranjak ke dalam gedung dan segera duduk di sofa. Terlihat hanya beberapa mahasiswa yang keluar-masuk ke dalam gedung itu, mungkin mereka juga mempunyai tujuan yang sama sepertiku, menemui seorang dosen. Barulah sekitar satu jam menunggu akhirnya dosen yang akan kutemui datang, segera aku menghampirinya.
Pikiranku semakin melayang dengan semua tugas-tugas yang harus kukerjakan, akhirnya aku memutuskan untuk berjalan menuju sebuah taman di perpustakaan pusat Universitas Indonesia. Kubuka pintu berbahan kaca tebal, tiba-tiba terdengar teriakan yang memanggil namaku, segera kuhampirinya. Kemudian aku duduk di bangku yang terbuat dari semen yang menghadap ke arah danau, di seberang danau itu terlihat sebuah gedung yang baru di renovasi dan gedung tinggi yang sedang dibangun, terdengar kabar bahwa gedung itu merupakan gedung baru untuk mahasiswa kedokteran. Di samping gedung yang belum selesai itu terlihat alat berat yang digunakan untuk membantu pengerjaan pembuatan gedung.
Aku bisa melihat beberapa mahasiswa yang sedang asik mengerjakan tugas-tugasnya dengan name tag yang masih dikalungkan di leher mereka, terlihat bahwa mereka adalah mahasiswa baru yang sedang mengerjakan tugas dari para mahasiswa senior, tak jarang terdengar keluhan mereka. Dari tempat dudukku terlihat penjual makanan yang melewati jalan setapak di samping danau. Tersenyum geli melihat kucing hitam berlari ketakutan ketika seorang mahasiswa yang hendak memegang ekornya. Semakin lama aku duduk dan bercengkrama, semakin banyak mahasiswa yang datang di tempat ini. Mungkin mereka menghabiskan waktu bersama mahasiswa lain hanya untuk sekedar duduk dan bercengkrama seusai perkuliahan atau bahkan mengerjakan tugas kelompok mereka. Sejauh mata memandang terlihat seorang mahasiswa yang sedang asik duduk di samping danau sambil sesekali tersenyum memandang laptop yang dipangkunya.
Langit biru berubah menjadi kemerahan. Lampu-lampu gedung di seberang danau mulai menyala. Begitu pula lampu-lampu yang berada di pinggir jalan setapak juga mulai memancarkan cahaya terangnya. Terlihat dari tempat dudukku, mesin-mesin besar yang dari pagi berderu bekerja untuk membuat gedung tinggi mulai tidak bersuara lagi. Jalanan setapak mulai dipadati mahasiswa yang berlalu-lalang berjalan meninggalkan tempat duduk keras di taman itu. Bahkan terlihat di langit segerombolan burung terbang seakan menandakan bahwa malam akan segera datang.

Tidak ada komentar: